6 Feb 2009

Lagi..!!! Ada Ponsel Meledak




BEIJING, KAMIS (5/2/2009) - Waspadalah dengan baterai telepon selular (ponsel), apalagi jika baterai ponsel Anda imitasi, bukan orisinal. Diduga akibat terlalu lama mengisi atau men-charge baterai ponselnya yang kemungkinan imitasi, seorang pria di Guangzhou, China, nyawanya melayang sia-sia.

Mengutip harian Shin Min Daily News, koran Times memberitakan kemarin bahwa baterai ponsel itu meledak saat baru saja dimasukkan dalam saku baju.Akibatnya, urat nadi leher pria berusia 20-an tahun itu terkoyak. Pria itu (yang disebut sebagai Chan) tergeletak di lantai toko komputer yang dijaganya dengan bersimbah darah. Tak lama kemudian, Chan meninggal dunia.

Shin Min Daily News menyebutkan, tragedi ini berlangsung sekitar pukul 7.30 pada akhir
pekan lalu. Saksi yang juga pegawai di toko komputer tersebut mengaku mendengar ledakan keras, lalu melihat Chan sudah tergeletak di lantai bersimbah darah. Ia tahu bila korban baru saja mengganti baterai ponselnya.

Sayang, pihak berwenang di China enggan membeberkan model, merek ponsel, ataupun tipe baterai yang meledak tersebut. Beberapa laporan menyebutkan bahwa insiden tersebut terjadi di toko Lenovo, tetapi hanya karena toko tersebut mengiklankan produk Lenovo. Hingga saat ini pihak kepolisian China masih terus melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab ledakan.

Ledakan yang disebabkan ponsel ini merupakan peristiwa kesembilan kali yang terjadi
di China sejak tahun 2002. Kejadian terakhir berlangsung Juni 2007. Saat itu Xiao Jinpeng (22) sedang bekerja di pabrik besi di Provinsi Gansu. Tiba-tiba ponselnya meledak, mengakibatkan luka parah di perutnya dan nyawanya pun melayang.

Penyelidikan yang dilakukan menemukan bahwa baterai ponsel milik Jinpeng meledak karena tidak tahan panas di area pabrik besi yang sedang berproduksi. Baterai lithium banyak digunakan ponsel. Namun, jika baterai jenis itu terlalu lama di-charge atau terpapar panas, cairan mudah terbakar (inflammable) yang ada di dalam baterai litium akan bisa meledak.

Motorola dan Nokia, dua pabrik ponsel terbesar di dunia, sejauh ini membantah bahwa pihaknya memiliki kaitan dengan para distributor ponsel di China yang menjual baterai-baterai bermasalah. Baik Nokia maupun Motorola menegaskan bahwa baterai dalam ponsel-ponsel yang meledak itu adalah palsu. (dikutip dari milis Cyber Community)

Tidak ada komentar: